Dear all....
To be honest, ini pertama kali saya menulis secara resmi di blog untuk keperluan pada program Cewequat Sisterhood 2018. Perkenalan dan pembukaan dengan beberapa anggota lain di program batch 1 ini cukup menarik. Saya mendengarkan visi dan misi Cewequat dari mbak Bunga Mega. Bagi yang belum familiar dengan vjsi dan misi Cewequat, berikut saya bagikan....
Visi : Membangun perempuan muda bermental sehat, kuat, berkualitas yang peduli dengan isu sosial, dan kelak menjadi pendidik serta inspirasi generasi penerus bangsa.
Misi:
Memfasilitasi dan menggerakkan komunitas cewequat di seluruh Indonesia yang fokus terhadap pengembagan diri, kesehatan mental (self-worth), kesetaraan gender, pacaran sehat melalui gerakan #temancurhatsehat
Logo Cewequat |
Dengan motto sebagai berikut : "Di dalam jiwa yang sehat terdapat perempuan yang kuat"
Berangkat dari hal tersebut, saya tergerak untuk mengulas mengenai kesehatan mental pada tulisan kali ini. Mari kita awali dengan pengertian dari kesehatan mental itu sendiri. Apa sih yang dimaksud dengan kesehatan mental?
* Menurut World Federation for Mental Health bahwa kesehatan mental adalah kondisi yang memungkinkan timbulnya perkembangan seseorang yang optimal serta baik secara fisik, intelektual bahkan emosional.
* Menurut Frank, L. K. dalam Notosudirjo & Latipun mengatakan kesehatan mental seseorang lebih komprehensif serta bisa melihat kesehatan mental secara positif. Beliau mengatakan bahwa kesehatan mental seseorang yang terus menerus tumbuh, berkembang serta matang dalam hidupnya, bahkan bisa bertanggung jawab, serta mampu menyesuaikan diri dan bisa berpartisipasi dalam menjaga aturan sosial serta tindakan di dalam budayanya.
*Menurut A. Kirkpatrick dalam Notosudirjo dan Latipun mengatakan bahwa seseorang dianggap sehat mentalnya jika terbebas dari gangguan kesehatan mental. Serta bisa berinteraksi secara optimal dalam lingkungan sosial di sekitarnya.
Setelah menyimak dari beberapa pengertian kesehatan mental menurut para ahli, kira-kira bagaimana kesehatan mentalmu? Rata-rata bila disimpulkan pembicaraan dan definisi kesehatan mental ini adalah mengenai kemampuan berinteraksi juga dengan sesama manusia, memiliki kehidupan yang tentram dan mampu mengembangkan kepribadian. Dengan mental yang sehat dan kuat, maka kehidupan kita sebagai seorang manusia juga akan berjalan baik, demikian pula kesehatan fisik akan terpelihara dengan baik. Penulis sendiri pernah menjalin hubungan yang sangat dekat dengan beberapa orang yang menderita gangguan mental (ada yang bipolar, skizofrenia, sosiopat). Fakta bahwa kehidupan mereka yang menderita gangguan kesehatan mental ini yaitu terhambatnya perkembangan dalam fase kehidupan mereka, seringkali terjebak dalam kebingungan, bias emosi/emosi tidak stabil dan kurang mampu "menikmati hidup" dalam kehidupan. Oleh karena itu, penulis berpikir mengenai tindakan preventif agar terhindar dari gangguan mental tersebut dan membagikannya. Dalam pemikiran penulis, faktor penyebab gangguan mental tersebut berawal dari kondisi lingkungan yang kurang kondusif dimana jiwa seseorang belum atau tidak sanggup menghadapinya serta ketiadaan dukungan dari sekitarnya.
Melihat dari lingkungan masa kini, dimana terdapat berbagai macam perkara kehidupan yang mampu merusak kesehatan mental apabila tidak dijaga, kita perlu melatih kekuatan mental kita dengan cara:
- Memiliki lingkungan pergaulan yang positif dengan orang-orang yang bijaksana di dalamnya, bukan teman yang hanya sekedar akan menjadi teman apabila kita ajak party, "buka botol" (istilah untuk menikmati minuman beralkohol bersama-sama) atau reserve table saja saat clubbing.
-Tidak lari dari masalah dan meyakini bahwa segala masalah ini entah kapanpun itu waktunya pasti akan berlalu juga, contoh: sulit dapat pekerjaan, kelak ketika gigih mencari juga akan menemukan pekerjaan yang cocok.
- Yakin pada kekuatan diri sendiri dengan melihat beberapa cobaan hidup yang sebelumnya pernah dilalui. Jangan pernah sekalipun berpikir bahwa diri ini tidak memiliki keahlian, tidak berarti bagi dunia, tidak memiliki kemampuan menghadapi semua ini. Lihatlah kembali berapa banyak rintangan dalam hidup yang pernah dilalui sebelumnya, bagaimana dirimu mampu menghadapi itu semua dan keluar dari masalah.
-Berbagi dengan orang lain dan menanam karma baik dengan menolong orang lain, kegiatan berbagi ini semakin sering dilakukan akan mampu membuka pemahaman kita bahwa ternyata banyak orang di luar sana yang juga memiliki kesulitan. Bukan hanya kita yang memiliki kesulitan sendirian, dengan begitu kita perlu menjadi kuat agar mampu menopang mereka juga.
-Berusaha tersenyum dan menerima keadaan sulit yang sedang berjalan. Hal ini bukan berarti pasrah namun mengerjakan apa yang masih bisa kita kerjakan, memberikan apa yang masih bisa kita berikan, membuat apa yang masih bisa kita buat.
Hari demi hari di dalam kesulitan tidak terasa akan terlewati juga apabila kita dapat melakukan seperti itu, perlahan-lahan semangat dalam jiwa bangkit lalu hati kita menjadi hangat dan ingin berbagi, disusul dengan membuka diri bagi orang lain dan terakhir, mental kuat tercipta bahkan mampu menularkan semangat positif kepada sekitar.
Sekian tulisan singkat penulis kali ini, besar harapan saya untuk mendapatkan tanggapan dari para pembaca. Saya sangat terbuka untuk diskusi dan pertanyaan serta kritik dan saran agar dapat membangun.
With love,
Devi Oey
Comments
Post a Comment