Masa Lalu, Keluarga, dan Genogram
Dear all...
Kembali lagi dengan saya Devi pada Sabtu malam ini, sesuai dengan judul tulisan kali ini kita akan membahas kaitan antara karakter dan pola pikir kita dengan hubungan kita dan lingkungan keluarga. Mengutip kata-kata dari Tere Liye bahwa kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan di keluarga mana. Maka keluarga menjadi bagian penting dan memiliki peranan dalam mengisi sejarah hidup kita selama kehidupan ini. Keluarga juga menjadi awal sebagai pengisi sejarah kehidupan kita. Penulis melihat bahwa terdapat beberapa teman penulis atau orang-orang tertentu yang pernah penulis dengarkan ceritanya memiliki perilaku menyimpang, sikap pemberontak, cenderung sulit menemukan jati diri, berpola pikir konservatif, bersikap kaku dan masalah-masalah lainnya yang akar masalahnya berasal dari keluarga. Berawal dari hal tersebut, penulis yang bergabung dalam training group Cewequat serta mendengarkan teman-teman lainnya berbagi cerita dalam group Cewequat tersebut, maka penulis mendapatkan pengetahuan lebih dalam yang memperkuat hipotesa di atas yaitu bahwa akar masalah dari perilaku-perilaku yang penulis sebutkan di atas adalah keluarga dan salah satu jalan keluarnya yaitu memahami kondisi hubungan mendalam dalam keluarga melalui genogram untuk menerima kondisi dan menyesuaikan diri serta melanjutkan menata kehidupan saat ini.
![]() |
Logo Cewequat |
Mari kita awali dengan apa genogram itu? Genogram merupakan potret keluarga yang menunjukkan gambaran keluarga asal dan keluarga saat ini (bagi yang sudah menikah). Dalam gambaran tersebut juga terlihat dalamnya hubungan dan bentuk-bentuk hubungan dari keluarga. Seringkali genogram menunjukkan hubungan maksimal untuk 3 generasi dalam suatu keluarga. Genogram yang merupakan peta dari keluarga kita, entah keluarga sekarang maupun asal dapat menunjukkan posisi kita dalam keluarga secara jelas. Bahkan mampu menyatakan secara jelas apabila terdapat hubungan konflik dalam keluarga. Semakin dalam seseorang menggali hubungan dalam keluarganya dan menggambarkannya melalui genogram maka ketika gambaran tersebut selesai dibuat akan terlihat pula seberapa banyak hubungan konflik yang ada di dalam keluarganya dan seberapa kompleks hubungannya dengan keluarganya. Berikut penulis berikan beberapa simbol umum yang dapat digunakan ketika menggambar genogram:
![]() |
Common Symbols of Genogram |
Bagi para pembaca, cobalah mulai gambar genogram keluarga kalian. Semoga dengan demikian dapat lebih memahami bahwa karakter, sikap dan perilaku saat ini terbentuk karena ada kontribusi lingkungan keluarga. Sebagai contoh, penulis akan memberikan genogram yang penulis buat. Genogram dari keluarga penulis sebanyak 3 generasi dan pada generasi kedua, penulis hanya menjabarkan hubungan persaudaraan orang tua penulis tanpa menggambarkan hubungan sepupu dan hubungan rumah tangga antara om dan tante penulis.
![]() |
My Family Genogram |
Pada saat menggambar genogram ini yang diperlukan adalah kejujuran dari dalam hati, melihat dengan jelas seberapa dekat hubungan, hubungan yang berkonflik, kenyataan yang terjadi saat ini dan di masa lalu. Hal itu juga penulis lakukan. Tercermin dalam genogram penulis salah satunya bahwa hubungan penulis dengan almarhum kakek penulis sangat dekat. Penulis sangat kehilangan sosok beliau saat telah tiada bahkan tidak mau berbicara pada siapapun dan hanya bisa menangis selama 1 minggu.
Genogram di atas juga menunjukkan beberapa hubungan konflik dalam keluarga orang tua penulis. Seringkali konflik tersebut terbawa sampai ke generasi berikutnya dalam hal ini antar anak dan sepupu (generasi kedua ke generasi ketiga).
Kisah berbeda dialami beberapa orang yang penulis dengarkan ceritanya. Beberapa di antara mereka menjadi tertutup pada bentuk hubungan apapun karena dalam keluarganya sering terjadi tindak kekerasan. Selain itu ada juga yang menjadi tidak percaya atau sulit percaya pada orang lain, mudah menyalahkan pihak lain, depresi karena tidak ada yang mendukungnya dan membantunya melewati masalah yang sedang dihadapinya (masalahnya bisa cukup berat seperti pelecehan seksual oleh orang terdekat, pacaran tidak sehat, atau masalah ringan seperti salah memilih jurusan kuliah, tidak naik kelas, sulit mendapat teman bergaul karena kondisi fisik atau kesehatan).
Genogram di atas juga menunjukkan beberapa hubungan konflik dalam keluarga orang tua penulis. Seringkali konflik tersebut terbawa sampai ke generasi berikutnya dalam hal ini antar anak dan sepupu (generasi kedua ke generasi ketiga).
Kisah berbeda dialami beberapa orang yang penulis dengarkan ceritanya. Beberapa di antara mereka menjadi tertutup pada bentuk hubungan apapun karena dalam keluarganya sering terjadi tindak kekerasan. Selain itu ada juga yang menjadi tidak percaya atau sulit percaya pada orang lain, mudah menyalahkan pihak lain, depresi karena tidak ada yang mendukungnya dan membantunya melewati masalah yang sedang dihadapinya (masalahnya bisa cukup berat seperti pelecehan seksual oleh orang terdekat, pacaran tidak sehat, atau masalah ringan seperti salah memilih jurusan kuliah, tidak naik kelas, sulit mendapat teman bergaul karena kondisi fisik atau kesehatan).
![]() |
Devi Oey's Quote |
Setelah menyadari tentang kenyataan ini, tentu saja yang perlu dilakukan adalah menerima kenyataan, mungkin ada beberapa kondisi konflik yang tidak bisa diubah dan yang perlu ditata serta dipertahankan adalah kedamaian hidup dan batin secara individu. Itulah sikap yang perlu diambil untuk menghadapi semua ini sehingga karakter, perilaku dan emosi yang terbentuk lebih lembut, penuh welas asih dan bijaksana. Dengan terciptanya karakter, perilaku dan emosi yang demikian juga niscaya akan membentuk kehidupan yang lebih damai dan lebih baik.
Berikan usaha yang terbaik untuk kehidupan kali ini, jadikan seluruh luka yang berawal itu hanya sebagai sejarah atau sebagian kecil saja dari sejarah kehidupan. Namun jangan biarkan itu mempengaruhi kehidupan saat ini dan menjadikan kehidupan saat ini buruk. Melainkan, jadikan pengetahuan dan kondisi yang diterima itu menjadi kekuatan untuk mendukung orang lainnya yang membutuhkan cerita dan tips dari kita untuk menghadapinya.
With love,
Devi Oey
#cewequat
#cqsisterhood
#temancurhatsehat
Comments
Post a Comment